KH MUHAMMAD DARWISY
Darwisy. Sebutan yang amat populer di tradisi kalangan sufi. Terutama di negeri Persia. Menunjukan orang yang berjiwa zuhud terhadap dunia. Senantiasa membersihkan batinnya dari dosa-dosa. Apakah nama Muhammad Darwisy, yang bermakna orang yang terpuji dan berjiwa zuhud. Nama yang diberikan ayahnya, KH Abu Bakar, sebagai doa (harapan) supaya anaknya ini dikenal sebagai manusia yang terpuji karena akhlaknya dan kezuhudannya. Rupanya, namanya tersebut menjadi kenyataan. Meskipun setelah berhaji dia berganti nama, menjadi Ahmad Dahlan. Muhammad Darwisy tetap menampilkan sosok Kyai Haji yang zuhud terhadap dunia dan terpuji karena amal salehnya.
Muhammad Darwisy. Lahir menyusul saudara-saudara perempuannya. Yaitu, Nyai Chatib Arum, Nyai Muhsinah (Nyai Nur), dan Nyai Haji Soleh. Tentu saja menggembirakan orangtuanya, KH Abu Bakar. Secara runut silsilah Muhammad Darwisy adalah putera KH Abu Bakar bin KH Mohammad Sulaiman bin Kyai Murthado bin Kyai Ilyas bin Demang Djurang Juru Kapindo bin Demang Djurang Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom) bin Maulana Mohammad Fadlul’llah (Prapen) bin Maulana ‘Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim Waliyullah.
(sumber: buku silsilah milik Eyang Abdurahman, Plosokuning Jogyakarta, dalam Junus Salam,1968:6)
Maka Muhammad Darwisy merupakan keturunan ke-11 dari Wali Songo (Sayyid Maulana Malik Ibrahim). Cucu Maulana Malik Ibrahim, Maulana ‘Ainul Yaqin terkenal dengan sebutan Sunan Giri. Beliau ini mendirikan pesantren dan pemerintahan sendiri di daerah Giri Kedaton, Gresik. Sedangkan cicitnya Maulana Malik Ibrahim Maulana Mohammad Fadlu’llah terkenal dengan sebutan Sunan Prapen. Yang menyebarkan ajaran Islam ke daerah Lombok dan Bima.
Sayyid Maulana Malik Ibrahim, wali songo ini merupakan tokoh yang terkenal dengan sebutan Sunan Gresik. Makamnya terletak di desa Gapura, Gresik (Jawa Timur). Beliau keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad saw. Disebut pula sebagai Sunan Tandhes atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo.
![]() | ||
Masjid Demak (2005), sumber: Google. |
Nasab As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim menurut catatan dari As-Sayyid Bahruddin Ba’alawi Al-Husaini yang kumpulan catatannya dikumpulkan menjadi buku Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang terdiri dari beberapa volume (jilid).
Dalam catatannya tertulis: As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin As-Sayyid Barakat Zainal Alam bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sasyyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin As-Sayyid Ali Khali’ Qasam bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyis Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-Imam Isa bin Al-Imam Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam Ja’far Shadiq bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasullah Saw.
Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkand (Asia Tengah) pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawa (versi Meinsma) menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa pada kata As-Samarqandy.
Dengan demikian secara silsilah Muhammad Darwisy, sebagai keturunan ke-11 dari Sayyid Maulana Malik Ibrahim merupakan keturunan ke-33 dari Nabi Muhammad saw. Yang bersambung kepada Al Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra.
Muhammad Darwisy lahir tahun 1285 H (1868 M). Yang belasan tahun kemudian (1890) sejak ziarah haji namanya berganti menjadi Ahmad Dahlan.
Penempaan spiritual
Berziarah haji di masa dulu. Bukan sekedar karena memiliki harta berlebih. Dorongan ingin menyempurnakan syariah agama. Telah membuat para peziarah haji asyik berlama-lama di sana. Karena bukan sekedar ritual upacara ibadah haji yang diikuti. Tetapi pendalaman ilmu agama menjadi tujuannya. Berhaji tidak sekedar ritual. Menunaikan ibadah haji mendalam secara spiritual dan moral.
Wal hasil sepulangnya ke tanah air, oleh-olehnya bukan sekedar air zam-zam atau buah korma. Yang lebih utama mereka membawa ilmu baru serta semangat baru dalam mewujudkan kesempurnaan ibadah kepada Allah. Semakin meningkat kualitas amal dan akhlaknya semakin terpuji. Pembuktian haji maqbul, setelah pelaksanaan ziarah dalam kehidupan sehari-hari adalah targetan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN ANDA BERKOMENTAR, NAMUN TETAP JAGA KESOPANAN DENGAN TIDAK MELAKUKAN KOMENTAR SPAM
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.